Jumat, 18 Januari 2013

soulmate



Malam yang penuh bintang, yang biasanya aku lewatkan dengan  duduk didepan rumah memandangi indahnya langit yang bercahaya, harus aku lewatkan untuk latihan music bersama teman-teman, tapi gak kalah  menyenangkanya juga, hehe. Sebenarnya gak cuma latihan sih, tapi juga buat ajang ngumpul bareng temen-temen yang udah mulai sibuk sendiri-sendiri, dan percaya deh itu gak pernah ada ruginya, bisa curhat, ngosip..upss, njahili temen atau berlomba-lomba men”stand up” ,  untuk apalagi kalau bukan untuk ditertawakan sekaligus menertawakan diri sendiri,haha..  buat aku itu bukan suatu masalah asal semua bisa senang dan tertawa lepas. Walaupun  masih sakit karena patah hati, buat aku, bukan berarti kaki juga ikut patah, “hati patah, kaki melangkah”, owuh cie..cie., jadi tetep hidup harus tetep berjalan.
Dan setelah berhaha-hihi aku memutuskan untuk mampir diwarnet sebentar, karena ada tugas sekolah yang harus dikerjakan. “Sekali dayung dua pulau terlampaui”?  atau “sambil menyelam minun air”?, hehe yang pas pepatahnya yang mana ya? karena aku gak cuma cari tugas tapi juga cek-cek status facebook. Sebagai seorang remaja yang dituntut harus mengikuti perkembangan zaman cieh.., jadi mau gak mau ya harus diikuti, bukan hanya karena trand atau gak mau dibilang “katrok”, tapi karena banyak manfaat yang aku dapet dari perkembangan zaman yang sedang terjadi, salah satunya adalah berkembangnya jejaring social. Dan yang lagi marak sekarang adalah fb atau facebook.  Karena sudah lama gak buka fb rasanay kangen…, kangen dengan teman-teman lama, teman-teman yang jauh diantah-berantah, yah sekedar pengen tau aja gimana kabar teman-teman, dan pengen tau banget pada lagi ngegalauin apa’an, hehehe. Banyak juga pemberitahuan difb ku, dari mulai pertemana, tag foto, tag status, sampai pemberitahuan diinbox. Mulai deh buka satu-satu, ternyata ada beberapa inbox dari temen-temen  ku, yang nanyain kabar ku gimana, sekolah ku dimana, atau sekedar say hallo, tapi ada juga inbox dari temen ku yang tadi habis latihan sama aku, dia bilang kenapa facebooknya gak aku konfim-konfrim, hehe knapa juga tadi ketemu pas  latihan gak bilang, dasar rempong. Lagi asyk-asyknya berfb’an ada sms masuk dan ternyata dari temen ku yang barusan aku critain itu lo, yang fb’nya gak aku konfrim-konfrim, haha merasa bersalah.  Dan  lagi-lagi aku suruh konfrim fbnya dia, oh ya namanya Dion. Ya udahlah ya, karena udah dua bulan juga ngantri dipertemanan ku, dan karena aku juga gak enak hati jadilah aku setujui pertemanan, dari fb yang bernic-name Dionisius Anggara Wiraja, puas??. Itu awal pertemanan ku dengan Dion, sebenenarnya aku dan dion sudah saling tau, sejak kecil malah. Yah walaupun sejak kecil aku tau, tapi aku dan Dion gak pernah ngobrol, gak pernah main bareng. Dan setelah aku kenal Dion,  ternyata Dion itu asyk dan gila, tapi tetep gak bisa ngalahin kegilaan ku. Kalau cuma tau aja pasti pada  ngira Dion itu cool tapi kalau udah kenal, bakalan tau juga sih kalau Dion itu emang cool…..LLii..(baca kuli) tepatnya, hehe. Aku dan Dion jadi lebih dekat, jadi sering main, ngobrol bareng.
 Aku hanya menganggap kedekatan ku selama ini dengan Dion hanya sekedar teman, just best friends, nothing special. Tapi aku salah, dua bulan aku sering cerita tentang keadaan hati ku yang sedang sakit, ternyata dua bulan itu juga aku menyakiti hatinya. Jujur memang aku gak peka, tapi saat Dion mulai men”status’’kan kekecewaannya, aku baru sadar, dan bukanya trus ke”PD”an tapi aku trus langsung minta penjelasanya, dan yah..aku dapat pengakuan itu darinya, sekaligus permintaanya untuk melanjutkan hubungan kita yang dari teman biasa menjadi teman dekat. Kaget …itu yang aku rasain, gak nyangka Dion bakal ngomong ini semua, dan salah atau bener, ada sedikit perasaan kecewa ku pada Dion.  Aku  gak bisa untuk jadi teman dekatnya, karena aku gak mau memberikan harapan palsu,” lebih baik aku menolak orang yang menyayangi ku, daripada aku menerima orang yang menyayangi ku dengan keadaan hati ku yang masih sakit dan belum siap, aku lebih memilih menyembuhkan hati ku baru menerimanya, karena aku gak ingin menyakiti orang itu, dan  menyembuhkan hati bukan hanya memerlukan  waktu yang singkat tapi sebaliknya, dan saat hati ku sudah sembuh dan siap, tapi orang itu sudah menemukan hati lain, itu adalah konsekuensi dari apa yang aku pilih”, itu alasan  kenapa aku gak bisa jadi teman dekat Dion, dan Dion menunjukan bahwa Dion menerimanya. Tanpa sepengetahuan Dion, sebenernya bukan cuma itu alasan ku, tapi ada satu alasan yang gak bisa aku katakana kepada Dion,  yaitu aku gak mau menyakiti lebih dari dua hati. Cukup  satu hati ku yang sakit karena mengecewakan Dion, dan satu hati Dion, karena aku gak bisa menjadi teman dekatnya. Bukannya satu hati lagi, hati Anda, adik ku yang ternyata  memiliki rasa terhadap Dion.
Suprot da usaha ku gak pernah padam untuk Anda bisa dekat dengan Dion. Tapi  yang terjadi aku dan Dion malah semakin dekat, sekaligus sakit hati ku yang mulai sembuh, oh..God.  Apapun   yang aku lakuin seakan-akan gak pernah benar, selalu aku merasa salah untuk Dion, dan selalau aku merasa salah untuk Anda.  Dan  hidup adalah pilihan, aku lebih memilih munafik daripada egois, munafik.. karena aku gak bisa bilang sama Dion bahwa, ternyata setelah enam bulan ini aku mulai merasa apa yang Dion rasakan,huhftt.. sekaligus aku gak memilih egois, karena aku gak mau menyakiti Anda, yang lebih aku sayangi daripada Dion.
Akhirnya Anda mencium sesuatu yang gak beres antara aku dan Dion, dan Anda ingin berbicara dengan aku dan Dion, sumpah deg-degan banget. Aku berusaha untuk menenangka  Anda, Dion’pun aku minta untuk membantu ku  menenangkan Anda yang dari tadi gak berhenti menangis, ya Tuhan gak enak banget rasanya. Parah…, aku kira Dion bakal bisa aku ajak sekongkol untuk gak membicarakan apa yang terjadi antara kita, walaupun memang gak terjadi apa-apa, tapi aku gak mau kalau sampai Dion ngomong bahwa Dion sempat meminta ku untuk menjadi teman dekat Dion, aku g mau nyakitin Anda.  Sebaliknya  Dion menceritakan semua apa yang dirasakan terhadap ku, tambahlah anda menangis.  Namun akhirnya aku dan Dion bisa menenagkanya, sekaligus Dion ngomong sama anda bahwa Dion ingin focus dengan pekerjaanya.
Semuanya berjalan dengan perasaan ku yang gak bisa tenang, aku butuh setatus yang jelas dengan Dion, aku gak mau terus-terusan diberi harapan palsu, aku gak bisa terus-terusan membohongi Anda yang walaupun sekarang sudah bahagia dengan pacarnya. Setelah aku berdoa untuk menenagkan dan mempersiapkan hati ku, akupun memberanikan diri bertanya pada Dion tentang status kedekatan kita yang sudah satu tahun lebih ini. “menurut mu, aku ini apa buat kamu?”, “kamu itu soulmate ku Melody, lebih dari teman, lebih dari pacar, lebih dari saudara, dan selamanya akan menjadi soulmate ku”. Soulmate… itu jawaban dari semua yang aku rasain selama ini, selama ini aku terlelap karna menangis dan selama ini aku terbangun karena memikirkanya. Kecewa?? Tidak, karena aku soulmatenya, yang kapanpun Dion datang aku selalau ada, baik saat Dion senang maupun  sedih, yang mendengarkan saat Dion menangis dan juga tertawa, yang selalau ada saat Dion membutuhkan ku atau tidak membutuhkanku, dan yang selalu berdoa untuk yang terbaik untuk  Dion. Lega….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar