Senin, 07 November 2016

Kamu “Dipilihkan” Untuk Sendiri? 5 Tips Ini Bisa Membuatmu Menikmati Status Barumu.

photo credit : google

Menjalin hubungan asmara bertahun tahun dan merasa tinggal selangkah lagi untuk menuju ke jenjang pernikahan, itu pasti rasanya sangat menyenangkan. Akan tetapi, bagaimana jika tidak ada angin, tidak ada hujan, kekasihmu memutuskan hubungan yang kamu rasa sudah matang itu? Hal ini pasti membuatmu merasa begitu kacau. Lantas apa yang harus kamu lakukan agar status barumu tidak membuatmu terus larut dalam kesedihan?
   
  1. Berdamai dengan diri sendiri.

Pastinya banyak hal yang melatarbelakangi kenapa sekarang kamu harus diperhadapkan dengan status single. Entah itu keputusan yang jelas atau tidak, yang terpenting jangan terus menerus menyalahkan diri sendiri. Mungkin karena kamu merasa kamu tidak pantas mendapatkan dia. Apapun yang ada didalam diri kamu, kamu harus syukuri itu. Berhenti untuk terus mengasihani diri sendiri, karena itu tidak akan bisa membuatmu menjadi lebih baik, sebaliknya itu akan terus menerus membuat kamu semakin tepuruk, menyalahkan diri. Berdamai dengan dirimu sendiri, karena apa yang ada di dalam dirimu, itu adalah yang sempurna dari Pencipta.

  1. Nikmati waktumu.
     

Jika sebelumnya kamu terlalu sibuk untuk memikirkanya yang tak jarang sering membuat aktivitasmu terganggu, sekarang waktunya kamu bisa leluasa berotoritas pada dirimu. Saat kemarin kamu bersamanya, membuatmu absen dari komunitas bacamu, sekarang waktunya kamu kembali mengisi waktumu untuk memperbanyak lagi wawasan. Atau sekarang kamu bisa kembali lagi bermain musik, setelah sekian lama kamu tak lagi memain mainkan jari jari mu. Jadi, ini adalah waktumu untuk dirimu, pergunakan dengan baik agar kelak saat ada seseorang yang baik datang di hidupmu, kamu sudah menjadi seseorang yang pantas untuk dia.

  1. Banyak beraktivitas.
     

Pada akhirnya kamu akan menjadi pribadi yang mandiri karena terbiasa sendiri. kesendirianmu yang pada akhirnya membuat kamu  menjadi pribadi yang tak melulu mengharapkan bantuan orang lain, selagi kamu bisa mnegerjakan pekerjaanmu pasti kamu akan kerjakan. Kamu bisa perbanyak aktivitas, itu juga merupakan salah satu cara agar kamu tidak hanya membuang waktumu untuk melamun, atau terus memikirkanya. Kamu bisa mulai dari hal kecil yaitu berolahraga. Badan sehat, jiwapun jadi tenang. Tunjukkan bahwa sendiri itu bukan berarti kamu menjadi menderita. Sebaliknya, kamu harus membuktikan bahwa banyak hal positif yang bisa kamu lakukan, dan menginspirasi banyak orang di luar sana.

  1. Tersenyum.

Jangan sekali-kali membiarkan apapun dan siapapun mengambil bahagiamu. Meskipun kamu begitu menyayanginya dan merasa hanya dia yang bisa membuatmu bahagia, bukan berarti kamu harus terus terlihat murung atau sedih. Kamu harus memperlihatkan senyumanmu karena tersenyum adalah hal positif. Dari berusaha tersenyum kamu benar-benar akan merasakan dampak senyummu itu sendiri. Dan satu hal yang terpenting, banyak orang di luar sana yang masalahnya lebih berat darimu dan butuh semangatmu. Jika saat ini kamu masih merasa berat untuk berkata kata kepada orang lain, cukup satu hal saja yang harus kamu lakukan dan itu akan mengubah hidupnya dan juga hidupmu, yaitu tersenyum.

  1. Berdoa dan Mendoakannya.

Jangan pernah lupa untuk mengucapkan syukur atas rasa apapun yang kamu terima. Baik itu kehilangan atau pemberian. Ingat bahwa segala hal yang ada di hidupmu itu hanya sementara. Jadi, belajarlah untuk ikhlas menerimanya. Terus dekatkan dirimu pada Tuhan agar kamu mengerti maksud dari cerita yang Tuhan titipkan padamu. Jangan kecewa, atau menggerutu, tetapi tuluslah menjalaninya, mendoakannya agar dia yang mungkin masih kamu cintai juga selalu diberikan hal baik. Bukankah bahagiamu adalah saat melihat dia bahagia. Oleh karena itu, doakanlah agar dia selalu diberikan bahagia. Dan berdoa untuk dirimu agar terus diberi kekuatan menjalani hal baru juga hari-hari yang baru.

Jadi kamu tidak perlu lagi khawatir akan apa yang sedang Tuhan ijinkan kamu alami. Yang terpenting adalah, ketika semua itu diijinkan Nya terjadi itu akan menjadikan kamu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sekalipun kamu sudah merencanakannya setiap hal dengan baik termasuk dalam hubunganmu, namun Dia yang memutuskan itu terjadi atau tidak.
Satu hal lagi yang bisa kamu garis bawahi adalah, terkadang Tuhan mematahkan hatimu agar kamu tidak tersakiti lagi. Lupakan, dan teruslah berjalan karena masa lalu itu hanya untuk dibaca dan masa depan untuk dituliskan. Jangan berhenti, meskipun seolah olah dunia mu berhenti. Kamu harus sedikit membelokan langkahmu, mencari jalan baru agar ceritamu menjadi lebih indah.
Jangan lupa untuk bersyukur atas cerita mu yang telah berlalu dan tersenyum untuk menerima cerita barumu.

Jumat, 14 Oktober 2016

aku dan kata

ada yang memerah yang tak pernah padam
seperti pagi , dengan matahari
meski terkadang cerah dan mendung
ia tetap bernama pagi..

entah ini tentang apa 
yang jelas ini tentang aku,
yang bisu., membisu

tak ingin didengar , tapi tak kuasa menahan suara

kau , entah siapa pun kau..
yang jelas aku tak berkata kamu.
iya kau , yang mendengar ini
jangan pernah membaca nya
karena aku tak sedang menulis.

aku hanya ingin bersuara
agar tak sesak penuh , 
tutup mata mu , dan pergilah jika kau tak ingin melihat ku
tutuplah mulut mu ..
dan jangan sekalipun berkata kau memahami ku
karena aku terlalu payah untuk memahami diri ku.

aku hanya lelah menyimpan nya sendiri
tapi tak ingin membagi nya.
aku hanya tak kuasa diam 
tapi juga tak mampu berkata.
aku hanya lemah pada rasa
tapi tapi menjadi kuat karena keyakinan.

aku sedang tak bisa disentuh dan jangan mencoba menyentuh ku.
karena yang kau lihat kuat,
akan hancur jika tersentuh.

jangan datang hanya untuk menawarkan,
yang ku butuh bukan penawaran.
dan jangan mencoba bertanya aku butuh apa,
karena kau yang tau apa yang kubuthkan.
 
aku ingin dipahami tapi aku pun tak paham.
pada bagian mana atau seutuhnya
aku ingin tersenyum tapi aku tak bisa sembunyikan isak.
memeperlihatkan atau menyembunyikan pada siapa 
karena aku kehilangan

kau tau sakit nya seperti apa?
seperti kata adalah senjata 
dan aku adalah bidikan nya.



Yogyakarta, 14 Oktober 2016
 

Rabu, 21 September 2016

Children. Feminisme . Seksualitas

Pertama,  ini Blog enggak dibajak.
Tapi memang saya ingin menuliskan sesuatu yang berbeda.
Yang biasanya saya menulis tentang cinta secara universal, ini saya juga menulis tentang cinta untuk yang  lebih rinci.
Yaitu bagaimana kita mencintai i diri sendiri, sekaligus yang utama mencitai i pribadi kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang begitu sempurna.

Yang kedua,  ini bukan tugas kuliah saya, tapi lebih kepanggilan hati saya.
Kenapa saya terpanggil untuk masuk di dalam nya dan memberanikan diri.
Karena saya merasa, saya harus ambil bagian disini.
Siapa lagi yang memulai kalau bukan diri sendiri, dari mana lagi kalau bukan diri sendiri.

Yang ketiga, kenapa saya harus tulis ini, karena saya punya alasan yang besar yang kadang orang menutup mata sekaligus telinga nya.
Halllloooo ini ada dimasyarakat kita, disekitar kita.
No, gak usah pakai kita dulu lah, tapi dimasyarakat saya dan sekitar saya.
Dan yang terpenting saya tidak ingin menjadi manusia ya sok suci, yang orang lihat baik tapi saya tutup mata untuk hal yang tidak baik di sekeliling saya.
Tapi kembali semua memang pilihan, memilih jalur dan jalan hidup masing masing.

Dan terakhir alasan saya menulis ini, karena saya sudah merasa begitu geram dengan orang orang yang tidak paham tapi mengajarkan pemahaman itu.

Buka mata ini tentang generasi kita
Buka telinga ini tentang hal yang seharusnya kita tidak pura pura tuli
Buka tangan ini tentang bagaimana kita tidak membiarkan orang lain hancur
Buka kaki ini tentang langkah yang seharusnya sudah kita mulai
Dan buka hati juga pikiran ini tentang edukasi!!!!!!


Ok ini akan jadi tulisan terpanjang saya, yang sebenarnya saya tidak tahu juga harus mulai dari mana. Mungkin dari sini..

Saat ini saya tinggal di Jogja, dan saya kesini bukan lari dari sesuatu hal apapun.
Melainkan saya ingin memulai sesuatu hal, dan apa yang akan saya bagikan ini adalah salah satunya.

Salah satu tujuan saya kemari adalah, untuk membagikan pelayanan saya terhadap sesama.
Dan saya memilih untuk fokus dalam tiga hal itu.
Sebelum saya menginjakan kaki saya di tanah ini saya sudah mulai search tentang anak, perlindungan perempuan, pelecehan seksual.
Mungkin bukan hal biasa diwaktu umur saya yang saat itu "orang bilang" belum selayaknya.
Saya punya alasan besar yang tidak bisa saya bagikan kenapa saya memilih fokus dalem ketiganya.

Singkat cerita dalam perjalanan saya, saya bergabung dengan salah satu wadah sosial yang menangani anak anak difabel.
Mereka yang berkebutuhan khusus.
Saya mendapat pelajaran bukan dibangku sekolah karena cerita saya harus berbeda dengan anak anak seusia saya.
Tapi pengalaman perjalanan membuat saya banyak sekali belajar. Banyak sekali!!

Ketiga hal ini menurut saya hal yang sangat sangat berkaitan.
Kenapa anak?  Karena dimulai dari anak anak lah kita tahu dan mulai belajar.
Makan, berjalan, berkata kata, membaca, menulis.
Saat kita memberikan pendidikan yang tidak hanya benar tapi juga tepat, saya yakin kelak akan seperti apa anak anak itu mengerti, dan berlaku sebaliknya.
Saya pernah mengajar di alah satu PAUD, saya pun menjadi pelayan anak dalam kegiatan gereja saya.
Dari situ, dari mereka, dan karna melihat mereka saya sadar apa yang seharusnya kita, baik orang tua maupun guru mulai perkenalkan
Usia 5-7 adalah usia emas untuk mereka paham dan mengerti tentang tubuh mereka, apa yang harus mereka jaga, apa yang tidak boleh disentuh orang lain, dan lain sebagainya.
Dan ketika ada kasus pelecehan terhadap anak di salah satu sekolah internasional, kenapa kita tidak melihat dari sudut pandang lain.
Bukan melihat dari opini masyarakat saja.
Banyak sekali yang menyalahkan moral pelaku, bahkan mengecam bahwa bangsa ini kehilangan moralnya.
Iya saya pun harus mengakui bahwa memang semakin kesini semakin kehilangan moral.
Tapi bagaimana tanggungjawab orang tua untuk memberikan edukasi dini?
Itu yang luput dari perhatian.
Hallo, kalau mau menyalahkan pengawasan guru, atau sekolah, itu juga bukan benar benar salah.
Anak disekolah berapa jam sih?
Satu kelas berapa anak dan berapa guru?
Saya hanya tersenyum geli, karena saya mengalami bagaimana saya menjadi seorang guru yang gak usah terlalu banyak hanya 3-5 orang anak dengan karakter anak masing masing itu bukan hal mudah.
Lantas apakah sekolah tidak memberikannya edukasi? Dari pengalaman saya, saya bersama guru guru yang laen memberikan edukasi yang tepat
Meski saking gemasnya saya dengan murid saya yang saat itu berumur 2th saya tidak berani untuk mencium nya selayaknya kakak yang gemas dengan adiknya.
Saya hanya bisa mengantar murid saya sampai didepan kamar mandi dan menyiapkan peralatan, baik itu sabun atau tisu untuk sekedar mereka buang air kecil, Dan dari luar saya memberikan instruksi.
Ok, mungkin tidak semua paham atau bahkan sekedar melakukan itu, tapi ayo lah.
Kita tidak bisa tutup mata atau bahkan pura pura tuli mendengar nya, sekali lagi dijaman sekarang itu semua sudah bukan hal yang seharusnya dianggap TABU.

Bukankah lebih baik kita yang memberitahu terlebih dahulu sebelum mereka akhirnya yang memberitahu apa yang orang lain lakukan.
Dan saya sangat shock ketika saya harus tahu bahwa anak berumur 12th atau kelas 6 Sekolah Dasar sudah menjadi pelanggan pekerja seks komersial!!!! Hanya dengan membayar 1000 rupiah!!!
(saya tidak bisa tersenyum, tapi sudah mengumpat dalam hati =
Siapa yang salah?
Lagi lagi saya hanya bisa tersenyum dengan miris.
Kenapa bisa seperti itu?
Kita yang tahu jawaban nya.
Anak kelas 4SD hamil, diperkosa dgn lain sebagaimanya
Masih mau tutup mata, tutup telinga, atau tutup aurat???
Bahkan saya dengan lantang menyampaikan hal ini sewaktu saya menjadi pembicara seminar di guru guru sekolah minggu (kegiatan rohani)
Yang saya hadapi bukan guru guru seusai saya, sepantara saya, tapi jauh diatas saya.
Kenapa saya berani bicara untuk sesuatu hal yang masih dianggap TABU, malu untuk diperbincangkan??
Karena saya ingin murid murid rohani saya tahu segala sesuatu bukan dari luar tapi dari dalam.
Dari persekutuan, dari pengajian, dari masjid, dari gereja, dari vihara,alquran, dari alkitab, ustadz, pendeta.
Bukan dari yang mereka LIHAT!!!!!!
Mereka cukup meneladani sebagaimana kita menjadi teladan, berpakaian, berbicara, bertingkah laku.
Dan ini bukan di dunia berita tapi sekitar kita!!!!

Perempuan, ya saya perempuan.
Dan sangat lantang berbicara tentang perempuan.
Ibu saya perempuan, saya melihat kekerasan yang terjadi pada ibu saya ketika saya masih kecil Bahkan sangat kecil.
Itu yang mendasari saya.
Perempuan bukanlah tentang kita yang lemah tapi kita yang perlu dilindungi.
Bukan yang tidak bisa berbuat apa apa, tapi dengan apapun bisa diperbuat .
Tentang yang bisa melakukan sesuatu sendiri tapi perlu ditemani.
Bukan dilecehkan, disakiti, dikhianati, diselingkuhi.
Dan perempuan bukan kaum tertindas hanya perempuan terlalu memakai hati untuk berlogika.

Banyak teman teman seusia saya yang saya temui dengan latar belakang keluarga yang sama yang memilih untuk jalan yang berbeda dengan saya.
Alasan sakit hati, alasan kecewa, menjadi kan alasan paling kuat untuk mereka menjual diri mereka.
Atau terkadang saya tergelitik untuk berfikir mungkin lebih baik mereka yang menjual diri tapi dibayar, bagaimana dengan mereka yang menjual diri karena mereka terlalu butuh itu.
Terlalu menjadi candu dalam diri mereka.
Dan sekali lagi saya tidak pernah ingin menjadi manusia yang sok suci atau munafik, apalagi saya juga sama perempuan.
Apakah saya bisa berkata itu tentang dosa??
Saya yakin bukan itu caranya, karena saya pun juga manusia berdosa.
Lalu dengan apa? Menjaga, mencegah untuk tidak membawa penyakit dalam diri mereka.
Itu yang mereka butuhkan.

Dari teman yang saya tidak sengaja bertemu sewaktu dijogja, yang sekaligus dia sedang melakukan tugas kuliahnya di salah satu komunitas perlindungan perempuan.
Banyak hal yang saya dapatkan, dan banyak hal yang saya bagi tentang apa yang menjadi pemikiran saya.
Dia bercerita bagaimana dia diperhadapan dengan orang orang yang berkecimpung dalam dunia itu, dan sekali lagi salah jika kita berbicara tentang dosa pada mereka.

Terkadang saya juga ingin berteriak, jika alasan nya adalah ekonomi,
Haloooooo (saya terlalu berat untuk berkata kata)
Tapi semua masih bisa dikerjakan, tidak ada pekerjaan yang sulit asal bisa dilihat!!
Tapi sekali lagi perempuan bukan makhluk yang mengundang hawa nafsu tapi yang harus diarahkan.


Dan terakhir yang menjadi fokus saya dalam yang sebenernya daritadi saya bahas.
Dan dibagian ini adalah penekanan nya, banyak pasti yang tiba tiba pasti menyiyir, mencibir tulisan ini.
Tidak menjadi masalah bagian saya, karena tujuan saya adalah melayani, membantu untuk orang orang yang belum terbuka pemikirannya untuk benar benar terbuka dijaman sekarang.
Untuk lebih perhatian, untuk lebih menghargai, untuk lebih belajar.
Karena bukan hanya manusia yang sempurna saja, tapi juga mereka yang diberikan Tuhan kelebihan menjadi anak nak luar biasa adalah salah satu target dari dampak nya manusia yang tidak bila mengendalikan diri.
Banyak orang kurang waras yang dijalani diperkosa, dihamili?
Dan saya harus berkat hanya orang gila yang bisa melakukan nya.
(Maaf untuk orang orang gila yang membaca ini)
Sekali lagi untuk orang tua yang dititipi anak anak yang luar biasa khusus, jangan anggap mereka berbeda karena mereka sama saja dengan anak anak yang lain.
Berikan edukasi, pengertian, pemahaman, untuk menjaga dirinya, bukan malah disingkirkan, bahkan dibiarkan.
Itu anugerah, yang dari Tuhan bukan aib, bukan momok, bukan menjijikan.
Tapi Tuhan pakai mereka untuk kita belajar mengasihi tanpa memandang apapun.

Dan ketiga hal Ini pun anugerah, yang harus kita jaga, pelihara, hargai, pahami.

Dimulai dari kita dan untuk generasi kita.
Untuk melayani bukan dilayani.
Buka mata, telinga, dan hati.

Yogyakarta, 21 September  2016


Minggu, 12 Juni 2016

pura pura

seperti manusia lain yang p[enuh kepura puraan.
aku pun sama ,
pura pura untuk sesuatu yang tak perlu kau tau.
karena aku tau kau terlalu sibuk untuk sekedar mencari tau.
patah demi patah, aku rangkai agar supaya sayap ini masih tetap terlihat kuat.
malam menjelang pagi.
nyanyian demi nyanyian gelap begitu merdu bersahutan.
meyadarkan ku.
bahwa sendiri itu sejati.
lahir sendiri dan,
mati sendiri.
itu resah yang coba ku sibak kan ,
tapi tak pernah pergi.
bahagia tau sedihkah ?
semua hanya kepura puraan.
mata ini menggelayut terkatup menjelaskan sebuah sebab dan akibat.
yang tak ayal melelahkan untuk di tanya dan di jawab sendiri.
luruh bercaci aku tergoda memaki.
kau..
kau bisa berdendang di dunia nyata mu,
bercerita tentang keakuan.
lalu seketika kau bisa bernyayi pada dunia mu yang tak nyata,
bahwa kau tergolek kesepian.
bersyukur jika masih banyak telinga yang mendengar suara mu
dan mata yang terkagum kagum pada mu.
tapi aku..
aku sedang mencoba memupus hati.
menganggap dan menjadikan ini adlah berkah.
pura pura menjadi pilihan,
saat tak ada lagi hati yang dipercaya ada.
tangan yang semakin basah ini
tak lelah untuk menulis.
sama seperti raga yang semakin lemah ini
selalu pura pura tentang hati dan pikiranya.
bukan kah setiap orang memiliki ruang itu?.
untuk menyembunyikan yang tak perlu dilihat.
bukan kah setiap orang memiliki waktu itu?.
memperlihatkan yang tak perlu disembunyikan.
kepura puraan itu,
bagai berkaca pada dinding.
kau sendiri tak tau bagaimana jadinya .
akhirnya.
tapi hingga dikepura puraan saat ini,
aku mendapat satu hal.
bahwa pada kehendak Nya semua tak bisa rapi disimpan.
dan satu kepura puraan yang ternyata tak bisa rapi ku simpan.
mencintai mu.

Sabtu, 11 Juni 2016

kemari

apa kau tau tentang yang aku tulis? jangan sekalipun menerka nerka .
kemari ku..
coba saja tutup mata mu.
lalu bacalah.
jika kau tidak bisa, coba tanyakan pada perasaan mu.
mungkin saja buta?
atau bahkan mati?
karena mereka yang tak punya mata, punya rasa yang hidup.
jika kau mendapatkan nya ,
aku yakin kau tak perlu geleng geleng kepala.
atau bahkan mengacuhkan nya.
ke mari..
kau bukan hanya takan tau tentang apa dan siapa yang aku tulis.
lebih dari itu, kau kan mengerti.
bagaimana aku menulisnya.
dengan apa aku bersuara.
kau akan tau tangis atau tawa yang menemani ku.
apakah jantung ku berdebar atay hati ku bergetar.
apakah tentang aku, kamu atau kamu.
apakah mata ku bekaca sendu atau menetes riuh.
apakah bibir ku bergetar atau mulut ku tertutup kelu.
aku berharap jika kau tak tau, kau tak akan bersusah susah tuk cari tau.
karena itu bukan kuncin nya.
cukup kau lembutkan perasaan mu,
dan kau akan tau aku menulis dengan sendu atau merdu.

tinggal

aku kenyang dengan kata. juga kalimat.
tentang sebuah janji apalagi caci.
lalu apa itu cinta?
coba sedikit bersuara, aku yakin tak ada sebelah pun telingga.
teruslah diam , namun jangan sekali kali mendendam.
jika hati sudah tak kuat tertatih
tahanlah agar tak merintih.
satu dan satu akan menjadi dua.
satu dan dua akan menjadi tiga.
begitu dunia memperkenalkan rumusnya.
aku menyukai yang genap , karena menggenapkan.
namun Tuhan mungkin menyukai yang ganjil, karena Dia pencemburu.
tak apa, karena meski begitu bagi ku Dia tak akan tega membiarkan sendiri.
"anggap itu ujian bagi mu dan sekitar mu", kata Nya.
mana yang tetap tinggal dan pergi meninggalkan mu.

ibu

Solo, 11 Mei 2016

tentang sepi dalam langit langit yang begitu dalam.
aku terisak,
membayang wajah mu aku ingin berlari dan menatap mata mu,
kosong....
dari jauh aku melihatnya,
mata yang nanar.
kepedihan apa yang kau rasa ?
bahu ku masih kuat untuk mu bersandar.
tangan ku masih halus untuk menghapus air mata mu.
aku ingin berjalan dengan menatap sekaligus mendengar mu.
namun..
diam.
dari sini aku tak mendengar nya,
bibir yang kelu itu.
kesesakan yang menyesakan yang mengelayuti batin ku.
maafkan aku...
jika waktu ku tak banyak untuk mu.
terimalah sujud permohonan ku.
ceritakan lah segala hari mu,
tentang siapa yang datang ke rumah.
tentang anak anak seperti apa yang membuat mu bangga.
tentang yang sekarang kau pakai.
tentang apa yang kau makan.
aku disini.
dengan kelu yang tak tertahan melihat mu berbalut tulang dan kulit yang mulai keriput.
aku disini.
inginkan langkah perempuan ku yang hebat sekaligus cantik kembali lagi bernyanyi.


 Solo, 11 Juni 2016


getir dan getar itu menjadi guratan .
sendu mu semakin menyenja.
waktu membuat mu semakin menunduk.
kerat itu membuat ku nanar.
tak berdaya ketika hati tak terjaga.
jatuh riuh ku dari pipi ke hati.
aku kedinginan...
kehangatan mu tak mampu ku sentuh.
hanya suara ku yang lirih disertai getar hati yang terus memanggil mu.
pulang lah..
jangan lucuti tubuhmu penuh kesepian.
meski aku belum memiliki tempat untuk mu berteduh,
percayalah pundak ku tempat yang kau lahirkan kuat untuk tempat bersandar mu,

ibu.