14 febuari 2009.Hari, tanggal dan tahun yang tak akan pernah terlupakan untuk ku. Jika Tuhan mengijinkan aku untuk
tidur selama 24 jam, aku menginginkan
disetiap tanggal itu aku tak terbagun. Bagaimanapun yang namanya masa
lalu memang lebih dalam, dan sedalam itu rasa sakit yang sampai sekarang harus
aku bawa, seberapa jauh aku berlari bayangan itu selalu mengikuti. Awal mula
dimana aku tak percaya lagi dengan yang
namanya kasih sayang, tak percaya lagi dengan namanya sebuah cinta.
Gelap, itu yang terasa, benci itu yang tertanam. Bahkan
sampai sekarang tak ada satu orangpun, termasuk kamu, yang dapat membuat ku
berhenti berfikir, bahwa anggapan orang tentang hari itu adalah hari kasih
sayang, adalah salah. Datang lalu pergi,
di bulan itu adalah hal yang sangat biasa untuk ku, dikhianati dan kecewa
pun juga hal yang sangat biasa untuk ku,
mungkin memang karena selama ini sudah terlalu biasa menghadapi hal-hal yang
seperti itu. jadi yang namanya waktu tidak akan pernah bisa mengobati rasa sakit, namun waktu
hanya bisa membiasakan menghadapi rasa sakit.
Kamu, yang aku anggap dapat memberikan terang itu pun
ternyata juga sama saja, namun bukan kamu yang salah, bukan waktu juga yang
salah, tapi hanya aku yang salah karena membuka hati untuk waktu yang belum ada
namanya. Aku tak pernah bisa memaksa mu untuk juga membuka hati mu agar dapat
aku tinggal didalamnya, begitu juga sebaliknya kamu tak akan pernah bisa
memaksa ku untuk mengeluarkan mu yang sudah terlanjur masuk kedalam hati ku.
Biarkan waktu yang memprosesnya, seperti waktu memproses rasa yang dulu tak
pernah aku rasakan terhadap mu, namun kini rasa terhadap mu bersemayam dengan
nyamanya dipikiran dan perasaan ku. Biarkan aku menikmati ini, sampai aku
lelah, dan jangan paksa aku untuk berhenti karena aku masih kuat. Dan aku pun
akan membiarkan mu untuk menikmati apa yang ingin kamu nikmati, untuk merasakan
apa yang kamu ingin rasakan, untuk melakukan apa yang kamu ingin lakukan , dan untuk
memilih apa yang menurut mu benar dan terbaik untuk mu sendiri.
Aku tau aku bukan pilihan mu, aku pun tak memaksa untuk kamu
pilih, karena terlalau banyak yang istimewa untuk mu, dan aku terlalu sangat
biasa untuk mu, tak masalah bagi ku asal aku tak kamu anggap sama dengan mereka
yang kamu anggap istimewa. Maka dari itu biarkanlah aku sampai waktu kembali
memproses ku menikmati segala perasaan ini. Walaupun aku tau setiap proses yang
harus aku jalani tak pernah sebentar untuk ku, melainkan lama. Proses ini, tak
semudah waktu kamu tau nama ku dan aku tau nama mu, tapi sesulit aku berusaha
melupakan nama mu, semakin aku berusaha melupakan mu, semakin dalam pula
ingatan ku akan kamu. Proses aku membersihkan
hati, proses aku menutup hati, membuka hati, bahkan proses aku membiarkan mu
masuk, itu pun juga tak sebentar seperti halnya menunggu. Seperti proses, menunggu
juga tak pernah ada yang tau ujungnya. Dan kamu tau bahwa menunggu itu hebat,
tapi apa kamu mengerti bagaimana rasanya menunggu itu? Dan aku kembali
memutuskan menunggu sampai Tuhan berkata kepada waktu dan waktu membisikanya
kepada ku “ini kunci untuk mengeluarkanya dari hati mu”.
Jika aku boleh egois, jika aku boleh memohon, jika aku boleh
meminta, aku tak pernah ingin mendengar
waktu membisikan itu untuk ku, tapi aku ingin mendengar waktu membisikan kepada
ku dan juga kepada mu “ini waktu bahagia untuk kalian”, tapi aku tak ingin
egois, melainkan aku memilih
munafik karena aku ingin yang terbaik
untuk mu. aku dan kamu itu bukan doa ku,
tapi kamu akan selalu ada dalam doa ku.
#aku selalu percaya kamu adalah terang ku, suatu saat nanti
dan kekurangan mu
adalah kelebihan ku, tuan sempurna, miss u boss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar