Jumat, 18 Januari 2013

trave(love)ing



Hari ini sekolah ku libur, dan Tata tamen ku mengajak ku untuk bertemu dengan temanya yang ingin kenalan dengan ku. Sebenernya paling males dengan hal-hal yang seperti ini, kayak anak kecil banget’kan. Okey tapi aku paling gak bisa bilang tidak sama temen sendiri, yaudahlah ya… kan juga cuma kenalan, gak lebih. Sebenernya udah beberapa hari ini DION, nama cowok itu, udah sering sms’an sama aku dan karna aku merasa nyaman sekaligus juga menghargai temen ku, aku  setuju untuk  bertemu Dion. Akupun siap-siap untuk ketemu Dion, sebenernya sih gak siap-siap juga, orang gak ada yang perlu dipersiapkan juga,hehe. I’am ready.
Kita sepakat untuk bertemu diwarnet,karena aku juga mau cari tugas. Bilik 8, pesan sms dari Dion. Akhirnya harus deh aku sama Tata clingukan, harus membuang rasa malu dulu nih. Dan sumpah dag dig dug banget pas waktu ketemu Dion, hhmt okey okey menurut ku semua cowok itu ganteng jadi…. ya ganteng kalu ditanya Dion ganteng gak, kan Dion cowok, meskipun  menurut Tata Dion itu mirip sama Afgan..haduh Afganistan iya, hehe gak sih emang mirip kok. Akhirnya akupun sebilik dengan Dion, Tata tanpa diusir Dion sudah mencari tempat sendiri, dan aku paling..paling..paling.. gak suka saat seperti ini, aku paling takut  berduan sama cowok, gak normal kali ya??. Kitapun asyik ngobrol dan jujur  rasanya nyaman banget saat aku deket sama Dion, gak tau kenapa rasa takut itu hilang, oh GOD.. apa ini??. Dan yang ngebuat aku tambah deg-degan saat itu juga Dion minta akau jadi pacarnya.!!!, gila banget gak tu, kita baru kenal seminggu baru ketemu sakali bisanya ya Dion bilang gitu dan tanpa aba-aba aku bilang “gak mau” karna aku gak mau kalau nantinya aku cuma dijadiin mainan sama Dion, dia gampang dapetin aku ada kemungkinan juga’kan kalau dia juga gampang buat ninggalin aku, senyaman apapun, tapikan juga gak secepat ini juga. Itu kenapa aku paling gak suka kalau baru kenal udah jadian, ihh.. banget, butuh waktu 6bulan sampek 1tahun lah untuk deket sama aku, eh 3tahun juga boleh, haha. Tapi Dion bisa menerima jawaban ku dan kitapun berpisah, kita sama-sama janji next time bakal ketemu lagi.
Seminggu sudah setelah ketemuan ku sama Dion, dan hubungan kita masih baik, lewat sms pastinya, etss ralat tambah baik malahan. Sampai suatu hari Dion telfon dan ngomong yang bener-bener buat aku kaget, ngomong apa itu??? cukup aku juga sih yang tau, tapi sumpah parah banget dan akupun gak mau lagi berhubungan dengan Dion. Akhirnya aku cerita sama Tata maslah yang terjadi antara aku dan Dion, respon Tata sama kayak aku Tata kaget, Tata bilang gak mungkin Dion kayak gitu dan tanpa aku dan Tata sadari, Nisa mendengarkan cerita ku. Surprize yang kedua yang aku terima adalah Nisa ternyata mantan Dion, apa lagi ini?…, tapi bersyukurnya dari itu aku bisa mengorek info tentang Dion dan sama seperti Tata, Nisa pun bilang bahwa Dion gak seperti itu. Kita sepakat untuk lihat facebooknya  Dion, cek statusnya dan,.lemes…distatusnya, Dion bilang bahwa hp’nya hilang dan status itu udah 1minggu’an. Pertanyaan ku, terus selama ini aku sms’an sama siapa???
Setelah kejadian yang ngebuat kita shock, sepakatlah  aku, Tata, Nisa dan Anda  mengadakan rapat, haha lebay. Sebenarnya Anda menyarankan untuk aku menyudahi itu semua, tapi aku sangat penasaran jadi aku gak mendengarkan kata-kata Anda kali ini. Dan hasil rapat memutuskan bahwa kita akan menjebak Dion “palsu” untuk mengngaku siapa dia sebeneranya. Dengan pura-pura gak  tau dan gak terjadi apa-apa, aku menghubungi Dion dan kita putuskan untuk bertemu diwarnet, demi Tuhan aku bener-bener takut walaupun saat itu gak cuma ada aku, ada Tata, Nisa dan Anda. Benar saja ternyata itu bukan Dion! Tapi orang yang mengambil hp Dion, Tuhan… aku langsung lemes. Pengen waktu itu aku marah semarah-marahnya tapi rasa marah itu terkalahkan dengan rasa takut ku menghadi dua orang preman yang mengambil hp Dion. Saking  shocknya aku, waktu pulang aku jatuh dari sepeda,malu banget dilihatin orang , tambah malu karena ada pak polisi untung gak jatuh dari motor, bisa panjang masalahnya. Sepeda ku rusak, dan tangan kaki ku pun berdarah. Karena aku takut pulang dengan keadaan yang gak enak dilihat, kita putuskan untuk kerumah Nisa dulu. Sampai dirumah Nisa, Tata langsung menelfon Dion, karena Nisa mantan pacar Dion, jadi jelas Nisa tau telfon rumah Dion ,dan Tata menyuruh saat itu juga untuk Dion kerumah Nisa. Dion pun akhirnya datang, aku gak bisa bilang apa-apa lagi dan hanya bisa diam, dan yang membuat ku semakin lemas adalah Tata mengadakan permainan “kata hati”,huhft.. jadi dipermainan itu aku, Nisa, Dion, dan Tata harus jujur dengan perasaan masing-masing. Urutan pertama Nisa, Nisa bilang kalau dia masih sayang sama Dion tapi untuk jadi pacar Dion lagi, Nisa belum bisa memastikan karena Nisa ingin melihat perubahan dari Dion dulu. Next aku, aku cuma bilang bahwa aku nyaman dengan Dion tapi untuk perasaan lebih gak ada, jujur sebenarnya aku bohong karna kunci untuk hati ku cuma menerima aku apa adanya dan bisa membuat aku nyaman, tapi aku gak mau nyakitin Nisa, cukup aku yang sakit karna aku juga tau bahwa Dion masih sayang banget sama Nisa. Dan giliran Dion, Dion bawa satu kertas warnanya pink,hehe dan cewek  yang dikasih kertas itu berarti cewek yang Dion sayang, seperti dugaan ku kertas itu untuk Nisa, dan Nisa membacakanya, okey I’am fine. Setelah Nisa membaca kertas dari Dion Nisa bilang, bahwa jika Dion sayang sama Nisa, Dion harus jadian sama aku,what?!!!!. Saat itu aku bener-bener kecewa, emang aku cewek apa. Mendengar semua cerita ku Andapun, marah katanya aku sih gak mau dengerin dia, sekarang aku’nya  sendiri’kan yang sakit, ya itu konsekuensi ku.
Seminggu setelah kejadian dirumah Nisa, Nisa menyuruh aku untuk nonton bareng  sama Dion tapi aku gak mau kalau gak ada Nisa dan Tata, dan jadilah kita berempat nonton. Aku , Dion, Tata, Nisa,.. jujur gak enak banget dengan posisi duduk yang seperti ini. Dipertengahan film, Nisa dan Tata ijin untuk ketoilet, dan saat itu aku sudah merasa bahwa ada yang gak beres. Disaat Nisa dan Tata ketoilet, Dion berkata “dy..pliss bantu aku ya”, yah… Dion meminta aku untuk berakting dekat denganya dengan tujuan supaya Dion tau apa yang dirasakan Nisa, lagi-lagi aku gak bisa nolak  harapan Dion yang sangat jelas terlukis dimatanya. Lima  menit setelas Nisa dan Tata kembali dari toilet, gantian aku yang ijin ketoilet, aku udah gak kuat nahan air mata yang dari tadi sudah mau tumpah, limabelas menit aku mengurung diri didalam toilet dan aku putuskan untuk menghadapi kenyataan yang ada. Setelah keluar dari studio film aku meminta untuk pulang bersama Tata, dan aku meminta  Dion untuk mengantar Nisa pulang, awalnya Nisa menolak tapi akhirnya dia setuju. Diperjalanan pulanng Tata sempat bercerita, “Melody, tadi Nisa nangis”,  “aku tau kok, tenang aja aku gak  ada apa-apa dengan Dion”, jawab ku dengan tersenyum.
Beberapa hari setelah kita nonton bareng, Tata member kabar bahwa Nisa dan Dion balikan. Dan aku bersyukur, atas  keputusan dan alasan ku  untuk tidak menerima Dion sebagai teman dekat ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar