Hari ini sekolah ku libur, dan Tata tamen ku mengajak ku untuk bertemu
dengan temanya yang ingin kenalan dengan ku. Sebenernya paling males dengan
hal-hal yang seperti ini, kayak anak kecil banget’kan. Okey tapi aku paling gak
bisa bilang tidak sama temen sendiri, yaudahlah ya… kan juga cuma kenalan, gak
lebih. Sebenernya udah beberapa hari ini DION, nama cowok itu, udah sering
sms’an sama aku dan karna aku merasa nyaman sekaligus juga menghargai temen ku,
aku setuju untuk bertemu Dion. Akupun siap-siap untuk ketemu Dion,
sebenernya sih gak siap-siap juga, orang gak ada yang perlu dipersiapkan
juga,hehe. I’am ready.
Kita sepakat untuk bertemu diwarnet,karena aku juga mau cari tugas. Bilik
8, pesan sms dari Dion. Akhirnya harus deh aku sama Tata clingukan, harus membuang
rasa malu dulu nih. Dan sumpah dag dig dug banget pas waktu ketemu Dion, hhmt
okey okey menurut ku semua cowok itu ganteng jadi…. ya ganteng kalu ditanya Dion
ganteng gak, kan Dion cowok, meskipun menurut Tata Dion itu mirip sama Afgan..haduh
Afganistan iya, hehe gak sih emang mirip kok. Akhirnya akupun sebilik dengan Dion,
Tata tanpa diusir Dion sudah mencari tempat sendiri, dan aku paling..paling..paling..
gak suka saat seperti ini, aku paling takut berduan sama cowok, gak normal kali ya??.
Kitapun asyik ngobrol dan jujur rasanya
nyaman banget saat aku deket sama Dion, gak tau kenapa rasa takut itu hilang, oh
GOD.. apa ini??. Dan yang ngebuat aku tambah deg-degan saat itu juga Dion minta
akau jadi pacarnya.!!!, gila banget gak tu, kita baru kenal seminggu baru
ketemu sakali bisanya ya Dion bilang gitu dan tanpa aba-aba aku bilang “gak mau”
karna aku gak mau kalau nantinya aku cuma dijadiin mainan sama Dion, dia gampang
dapetin aku ada kemungkinan juga’kan kalau dia juga gampang buat ninggalin aku,
senyaman apapun, tapikan juga gak secepat ini juga. Itu kenapa aku paling gak
suka kalau baru kenal udah jadian, ihh.. banget, butuh waktu 6bulan sampek 1tahun
lah untuk deket sama aku, eh 3tahun juga boleh, haha. Tapi Dion bisa menerima
jawaban ku dan kitapun berpisah, kita sama-sama janji next time bakal ketemu
lagi.
Seminggu sudah setelah ketemuan ku sama Dion, dan hubungan kita masih
baik, lewat sms pastinya, etss ralat tambah baik malahan. Sampai suatu hari Dion
telfon dan ngomong yang bener-bener buat aku kaget, ngomong apa itu??? cukup
aku juga sih yang tau, tapi sumpah parah banget dan akupun gak mau lagi
berhubungan dengan Dion. Akhirnya aku cerita sama Tata maslah yang terjadi
antara aku dan Dion, respon Tata sama kayak aku Tata kaget, Tata bilang gak
mungkin Dion kayak gitu dan tanpa aku dan Tata sadari, Nisa mendengarkan cerita
ku. Surprize yang kedua yang aku terima adalah Nisa ternyata mantan Dion, apa
lagi ini?…, tapi bersyukurnya dari itu aku bisa mengorek info tentang Dion dan
sama seperti Tata, Nisa pun bilang bahwa Dion gak seperti itu. Kita sepakat
untuk lihat facebooknya Dion, cek statusnya
dan,.lemes…distatusnya, Dion bilang bahwa hp’nya hilang dan status itu udah
1minggu’an. Pertanyaan ku, terus selama ini aku sms’an sama siapa???
Setelah kejadian yang ngebuat kita shock, sepakatlah aku, Tata, Nisa dan Anda mengadakan rapat, haha lebay. Sebenarnya Anda
menyarankan untuk aku menyudahi itu semua, tapi aku sangat penasaran jadi aku gak
mendengarkan kata-kata Anda kali ini. Dan hasil rapat memutuskan bahwa kita
akan menjebak Dion “palsu” untuk mengngaku siapa dia sebeneranya. Dengan
pura-pura gak tau dan gak terjadi
apa-apa, aku menghubungi Dion dan kita putuskan untuk bertemu diwarnet, demi
Tuhan aku bener-bener takut walaupun saat itu gak cuma ada aku, ada Tata, Nisa
dan Anda. Benar saja ternyata itu bukan Dion! Tapi orang yang mengambil hp Dion,
Tuhan… aku langsung lemes. Pengen waktu itu aku marah semarah-marahnya tapi
rasa marah itu terkalahkan dengan rasa takut ku menghadi dua orang preman yang
mengambil hp Dion. Saking shocknya aku, waktu
pulang aku jatuh dari sepeda,malu banget dilihatin orang , tambah malu karena ada
pak polisi untung gak jatuh dari motor, bisa panjang masalahnya. Sepeda ku
rusak, dan tangan kaki ku pun berdarah. Karena aku takut pulang dengan keadaan
yang gak enak dilihat, kita putuskan untuk kerumah Nisa dulu. Sampai dirumah Nisa,
Tata langsung menelfon Dion, karena Nisa mantan pacar Dion, jadi jelas Nisa tau
telfon rumah Dion ,dan Tata menyuruh saat itu juga untuk Dion kerumah Nisa. Dion
pun akhirnya datang, aku gak bisa bilang apa-apa lagi dan hanya bisa diam, dan
yang membuat ku semakin lemas adalah Tata mengadakan permainan “kata hati”,huhft..
jadi dipermainan itu aku, Nisa, Dion, dan Tata harus jujur dengan perasaan
masing-masing. Urutan pertama Nisa, Nisa bilang kalau dia masih sayang sama Dion
tapi untuk jadi pacar Dion lagi, Nisa belum bisa memastikan karena Nisa ingin
melihat perubahan dari Dion dulu. Next aku, aku cuma bilang bahwa aku nyaman
dengan Dion tapi untuk perasaan lebih gak ada, jujur sebenarnya aku bohong
karna kunci untuk hati ku cuma menerima aku apa adanya dan bisa membuat aku
nyaman, tapi aku gak mau nyakitin Nisa, cukup aku yang sakit karna aku juga tau
bahwa Dion masih sayang banget sama Nisa. Dan giliran Dion, Dion bawa satu
kertas warnanya pink,hehe dan cewek yang
dikasih kertas itu berarti cewek yang Dion sayang, seperti dugaan ku kertas itu
untuk Nisa, dan Nisa membacakanya, okey I’am fine. Setelah Nisa membaca kertas
dari Dion Nisa bilang, bahwa jika Dion sayang sama Nisa, Dion harus jadian sama
aku,what?!!!!. Saat itu aku bener-bener kecewa, emang aku cewek apa. Mendengar semua
cerita ku Andapun, marah katanya aku sih gak mau dengerin dia, sekarang aku’nya
sendiri’kan yang sakit, ya itu
konsekuensi ku.
Seminggu setelah kejadian dirumah Nisa, Nisa menyuruh aku untuk nonton
bareng sama Dion tapi aku gak mau kalau
gak ada Nisa dan Tata, dan jadilah kita berempat nonton. Aku , Dion, Tata, Nisa,..
jujur gak enak banget dengan posisi duduk yang seperti ini. Dipertengahan film,
Nisa dan Tata ijin untuk ketoilet, dan saat itu aku sudah merasa bahwa ada yang
gak beres. Disaat Nisa dan Tata ketoilet, Dion berkata “dy..pliss bantu aku
ya”, yah… Dion meminta aku untuk berakting dekat denganya dengan tujuan supaya Dion
tau apa yang dirasakan Nisa, lagi-lagi aku gak bisa nolak harapan Dion yang sangat jelas terlukis
dimatanya. Lima menit setelas Nisa dan Tata
kembali dari toilet, gantian aku yang ijin ketoilet, aku udah gak kuat nahan
air mata yang dari tadi sudah mau tumpah, limabelas menit aku mengurung diri didalam
toilet dan aku putuskan untuk menghadapi kenyataan yang ada. Setelah keluar
dari studio film aku meminta untuk pulang bersama Tata, dan aku meminta Dion untuk mengantar Nisa pulang, awalnya Nisa
menolak tapi akhirnya dia setuju. Diperjalanan pulanng Tata sempat bercerita, “Melody,
tadi Nisa nangis”, “aku tau kok, tenang
aja aku gak ada apa-apa dengan Dion”, jawab
ku dengan tersenyum.
Beberapa hari setelah kita nonton bareng, Tata member kabar bahwa Nisa
dan Dion balikan. Dan aku bersyukur, atas
keputusan dan alasan ku untuk
tidak menerima Dion sebagai teman dekat ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar