Terkadang apa yang ada dihati dan yang ada di bibir
itu berbeda begitu juga kenyataa, bisa
berbeda. Apakah aku harus percaya dengan rasa dihati ku? Atau kenyataan yang
berkata lain? Dan bibir yang berucap tak sama?. Bibir bisa bilang sayang untuk
ku, tapi hati mungkin bisa bilang sayang juga, tapi untuknya. Aku pun juga tak
tau apa kata sayang yang selam ini terucap dari bibir mu juga terucap dari hati
mu. Percaya . hanya bisa berusaha untuk percaya. Selamanya.
Bukan karena aku wanita yang terlalu cemburu pada mu.
Bukan . aku sadar betul aku bukan siapa-siapa, tapi lebih karena aku terlalu
sayang pada mu. aku hanya takut jika ternyata aku berjalan sendiri(an) dengan
perasaan ini, sejauh..sehebat..dan sedalam ini. Tak masalah tak ada kepastian
untuk ku, sudah terlalu biasa walaupun perih, aku bisa bersabar berteman dengan
waktu, aku bisa setia bersahabat dengan waktu. Aku hanya minta sebuah
kejelasan. Kejelasaan tentang siapa “kamu”?. jujur aku begitu tak paham dengan
sebutan itu. “Kamu” siapa? “Kamu” yang seperti apa? “Kamu” yang bagaimana? “Kamu”
yang dimana? Jelas kan
pada ku.
Mungkin “kamu” dimasa lalu mu?, atau mungkin “kamu”
dimasa depan mu?, dan bahkan mungkin “kamu” dimasa sekarang?. Aku tak tau, aku
bingung, aku tak mengerti, aku tak bisa terus-terusan menjawab ini semua
seorang diri, aku mau kejelasan, aku perlu kejelasan, aku butuh kejelasan, Ah..kejelasan?
aku sadar bahwa aku tak punya hak untuk meminta mu menjelaskan “kamu” ini
kepada ku. Aku tak berhak. Namun…
Aku takut jika “kamu” yang membuat mu bahagia itu
bukan aku.
Aku takut jika “kamu” yang bisa membuat mu tertawa
lepas itu bukan aku.
Aku takut jika “kamu” yang didalam doa mu itu bukan
aku.
Aku takut jika “kamu” yang ada dipikiran mu itu bukan
aku.
Aku takut jika “kamu” yang ada dihati mu itu bukan
aku.
Dan aku takut jika “kamu” yang selama ini terucap
dibibir mu itu ternyata bukan aku.
Aku takut bukan karena aku tak akan bisa memiliki mu.
Bukan. Tapi karena aku takut. Mungkin kamu tak merasakan rasa takut ini, atau
bahkan kamu tak pernah mengenal rasa takut ini. Mungkin. Mungkin jika kamu tak
memiliki rasa yang sama seperti yang aku rasa. Rasa yang aku pun tak tau kapan
datangnya, yang aku tak tau kenapa mendatangi ku, dan yang aku tak tau namanya.
Entahlah.
#semoga “kamu” itu aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar