Kamis, 11 April 2013

terlalu banyak "kamu"




Terkadang apa yang ada dihati dan yang ada di bibir itu berbeda begitu juga kenyataa,  bisa berbeda. Apakah aku harus percaya dengan rasa dihati ku? Atau kenyataan yang berkata lain? Dan bibir yang berucap tak sama?. Bibir bisa bilang sayang untuk ku, tapi hati mungkin bisa bilang sayang juga, tapi untuknya. Aku pun juga tak tau apa kata sayang yang selam ini terucap dari bibir mu juga terucap dari hati mu. Percaya . hanya bisa berusaha untuk percaya. Selamanya.

Bukan karena aku wanita yang terlalu cemburu pada mu. Bukan . aku sadar betul aku bukan siapa-siapa, tapi lebih karena aku terlalu sayang pada mu. aku hanya takut jika ternyata aku berjalan sendiri(an) dengan perasaan ini, sejauh..sehebat..dan sedalam ini. Tak masalah tak ada kepastian untuk ku, sudah terlalu biasa walaupun perih, aku bisa bersabar berteman dengan waktu, aku bisa setia bersahabat dengan waktu. Aku hanya minta sebuah kejelasan. Kejelasaan tentang siapa “kamu”?. jujur aku begitu tak paham dengan sebutan itu. “Kamu” siapa? “Kamu” yang seperti apa? “Kamu” yang bagaimana? “Kamu” yang dimana? Jelas kan pada ku.

Mungkin “kamu” dimasa lalu mu?, atau mungkin “kamu” dimasa depan mu?, dan bahkan mungkin “kamu” dimasa sekarang?. Aku tak tau, aku bingung, aku tak mengerti, aku tak bisa terus-terusan menjawab ini semua seorang diri, aku mau kejelasan, aku perlu kejelasan, aku butuh kejelasan, Ah..kejelasan? aku sadar bahwa aku tak punya hak untuk meminta mu menjelaskan “kamu” ini kepada ku. Aku tak berhak. Namun…

Aku takut jika “kamu” yang membuat mu bahagia itu bukan aku.
Aku takut jika “kamu” yang bisa membuat mu tertawa lepas itu bukan aku.
Aku takut jika “kamu” yang didalam doa mu itu bukan aku.
Aku takut jika “kamu” yang ada dipikiran mu itu bukan aku.
Aku takut jika “kamu” yang ada dihati mu itu bukan aku.
Dan aku takut jika “kamu” yang selama ini terucap dibibir mu itu ternyata bukan aku. 

Aku takut bukan karena aku tak akan bisa memiliki mu. Bukan. Tapi karena aku takut. Mungkin kamu tak merasakan rasa takut ini, atau bahkan kamu tak pernah mengenal rasa takut ini. Mungkin. Mungkin jika kamu tak memiliki rasa yang sama seperti yang aku rasa. Rasa yang aku pun tak tau kapan datangnya, yang aku tak tau kenapa mendatangi ku, dan yang aku tak tau namanya. Entahlah.

#semoga “kamu” itu aku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar