Jumat, 19 April 2013

aku disini


  Berat . Satu kata yang begitu sangat terasa di hati ini. Saat ini. Hari ini. Berat, untuk ku dapat mengerti kisah ini, berat untuk ku dapat memahami semua yang terjadi, berat untuk ku menjalani semua tanpa mu. Kamu ,sosok yang selalu hadir dalam setiap mimpi-mimpi ku, sosok yang selalu menerangi hari ku yang gelap, sosok yang mampu membuat ku tersenyum walau hari ku begitu menyedihkan, sosok yang aku tak tau kenapa aku begitu sangat dalam menyimpan rasa ini terhadap mu.

  Sulit untuk ku menjelaskan tentang mu jika hanya melalui konsonan kata, kalimat, paragraph bahkan dalam bentuk buku sekalipun. Seberapa tebal buku, masih kurang bagi ku untuk menjelaskan seberapa berartinya kehadiran mu untuk ku. Aku tak tau, aku tak mengerti kenapa sosok mu selalu ada dipikiran, hati ku.

  Kamu buat ku belajar tentang waktu, proses, menunggu, setia, sabar dan segala embel-embelnya. Kamu buat ku belajar tantang ketulusan dan keikhlasan, tentang cinta dan kepedihan, komitmen dan kepercayaan. Lebih dari itu, lebih, sampai ku tak bisa mengungkapkanya. Yang ada sekarang hanya sosok mu dan aku yang terbungkam kerena membayangkanmu. Membayangkan . Membayangkan andai sosok mu hadir saat ini, andai kamu ikut merasakan rasa sesak ini, andai kamu merasakan getaran ini, dan andai kamu melihat air mata kerinduan ini.

  Pasti kamu pun bertanya-tanya kenapa aku segila ini, kalau kamu bertanya pada ku, aku jamin kamu tak akan mendapatkan jawabanya. Karena bagi ku tak ada jawaban ataupun alasan untuk dapat menjelaskan kenapa aku segila ini. Karena sungguh aku tak mengerti, aku tak tau. Sungguh . Dan apakah semua pertanyaan perlu jawaban? Kalau ya, bisa kah aku  mendengar jawaban dari mu, apakah kau merasakan rasa segila ini?, apakah arti kehadiran ku untuk mu? Apakah….? Apakah…? Apakah…? Ahh lihat, aku bahkan tak mampu untuk berbicara pada mu. Kamu terlalu indah, kamu terlalu hebat, kamu terlalu sempurna untuk ku, pantas kah aku? Layak kah aku?.

  Mungkin aku tak merasakan rasa sakit yang sekarang kau rasakan, tapi lebih dari sakit mu, aku juga sakit. Sesak. Sedih . Saat melihat mu seperti ini, saat aku tak bisa berbuat banyak untuk mu, saat aku tak bisa meringankan beban mu, dan hanya aku, mata dan tangan ku yang ada untuk mu.. Disetiap saat, disudut ini, dipercakapan ku denganNya, nama mu selalu ku bawa, aku tak henti-hentinya meminta untuk yang terbaik buat mu, tak henti-hentinya meminta Tuhan selalu menjaga mu saat kamu tak berada didekat ku, tak henti-hentinya menitipkan semangat untuk mu supaya kau mampu menjalani hari yang sangat padat, berat dengan segala rutinitas mu.

  Aku ingin sosok mu ada saat aku membuka mata, dan saat aku menutup mata, tapi mungkin itu akan terjadi kelak. Ya, jika Tuhan mengijinkan kita untuk menjadi sepasang selamanya. Namun yang ada sekarang adalah nama mu. Nama dimana setiap aku membuka mata selalu ku sebutkan, dalam perbincangan ku denganNya,

  “aku titip dia Tuhan, untuk aktifitasnya hari ini, titip dia karena Tuhan yg selalu ada didekatnya, aku tak bisa  menjaganya 24 jam, jaga i dia Tuhan, ingatkan kan dia supaya makanya tepat waktu, ingatkan dia untuk mengurangi kebiasaanya yang kurang baik, ingatkan dia supaya menjaga kesehatanya, dan ingatkan dia supaya dia g berbuat nakal, ingatkan dia untuk sebentar saja istirahat disela-sela kesibukanya, dan ingatkan dia akan aku sedikit saja Tuhan, sedikit. Buat harinya menjadi berkat untuk dia dan juga orang-orang disekitarnya,..”

  Nama mu juga selalu ada saat aku hendak menutup mata, saat aku menceritakan perjalanan sehari ku kepadaNya.

  “aku mengucapsyukur Tuhan karena Tuhan masih kasih aku kesempatan untuk membawa namaya dalam percakapan ini, kalau saat ini dia masih terbangun dengan segala tanggungjawab pekerjaanya, lancarkanlah supaya dia segera dapat beristirahat, kalau dia masih sibuk dengan kegiatanya, ingatkan Tuhan supaya dia lekas beristirahat, tidak lagi begadang. Jaga i tidurnya supaya dia dapat beristirahat dengan baik, aku tau pasti seharian ini dia sangat lelah dengan semua tugas-tugasnya, jaga i dia, istirahatnya agar esok hari dia dapat beraktifitas kembali, dan dapat Tuhan pakai dalam memuliakan namaMu..”

  Nama mu yang selalu aku banggakan, karena mampu membuat ku seperti ini. Seperti sekarang dimana aku bisa membuka hati yang telah lama terkunci ini, dan kamu yang mampu membukanya. hatinya yang dulunya aku tak pernah ingin membuka hingga akhirnya Tuhan mengijinkan mu untuk datang, dan ternyata kamu yang mampu. Kamu yang pertama dalam aku mengerti akan sebuah rasa, yang sebelumnya aku tak mau mengerti, tak ingin mengerti, dan takut untuk aku mengerti.

  Dari sini, disudut ini, aku berdoa supaya kamu baik-baik saja . Jujur aku sangat khawatir. Tak ada kamu dipagi ku dan kamu dimalam ku, aku tak biasa, dan aku tak mau. Apa kamu sudah bosan? Apa benar kamu ingin meninggalkan ku? Sendiri? Hanya ditemani rasa ini? Apa aku terlalu menganggumu? Atau aku sangat merepotkan mu? jawablah, aku takut. Aku takut, sangat. Aku hanya tak mau lebih membebani mu, tak mau aku menyita semua pikiran mu, walaupun aku ingin menyampaikan sesuatu kepada mu. Tapi aku mengerti, dan berusaha mengerti. Aku tak akan tega membuat mu pusing dengan keberadaan ku bersama pikiran, pertanyaan, dan rasa ku.

  Jika kamu merasa aku menganggumu aku tak akan lagi menganggumu. Aku akan disini dititik ini disudut ini dipersimpangan ini, berdiam, menutup mata dan melipat tangan menyebutkan nama mu, menunggumu, lagi. Menunggu sampai kau memanggil ku, berjalan kearah ku dan meminta bahu ku untuk mu bersandar. Aku disini


#aku disini untuk mu, berdoa untuk mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar