Malam yang penuh bintang, yang biasanya aku lewatkan dengan duduk didepan rumah memandangi indahnya
langit yang bercahaya, harus aku lewatkan untuk latihan music bersama
teman-teman, tapi gak kalah menyenangkanya juga, hehe. Sebenarnya gak cuma
latihan sih, tapi juga buat ajang ngumpul bareng temen-temen yang udah mulai
sibuk sendiri-sendiri, dan percaya deh itu gak pernah ada ruginya, bisa curhat,
ngosip..upss, njahili temen atau berlomba-lomba men”stand up” , untuk apalagi kalau bukan untuk ditertawakan
sekaligus menertawakan diri sendiri,haha.. buat aku itu bukan suatu masalah asal semua
bisa senang dan tertawa lepas. Walaupun
masih sakit karena patah hati, buat aku, bukan berarti kaki juga ikut
patah, “hati patah, kaki melangkah”, owuh cie..cie., jadi tetep hidup harus
tetep berjalan.
Dan setelah berhaha-hihi aku memutuskan untuk mampir diwarnet sebentar,
karena ada tugas sekolah yang harus dikerjakan. “Sekali dayung dua pulau
terlampaui”? atau “sambil menyelam minun
air”?, hehe yang pas pepatahnya yang mana ya? karena aku gak cuma cari tugas
tapi juga cek-cek status facebook. Sebagai seorang remaja yang dituntut harus
mengikuti perkembangan zaman cieh.., jadi mau gak mau ya harus diikuti, bukan
hanya karena trand atau gak mau dibilang “katrok”, tapi karena banyak manfaat
yang aku dapet dari perkembangan zaman yang sedang terjadi, salah satunya
adalah berkembangnya jejaring social. Dan yang lagi marak sekarang adalah fb
atau facebook. Karena sudah lama gak
buka fb rasanay kangen…, kangen dengan teman-teman lama, teman-teman yang jauh
diantah-berantah, yah sekedar pengen tau aja gimana kabar teman-teman, dan
pengen tau banget pada lagi ngegalauin apa’an, hehehe. Banyak juga pemberitahuan
difb ku, dari mulai pertemana, tag foto, tag status, sampai pemberitahuan
diinbox. Mulai deh buka satu-satu, ternyata ada beberapa inbox dari temen-temen ku, yang nanyain kabar ku gimana, sekolah ku
dimana, atau sekedar say hallo, tapi ada juga inbox dari temen ku yang tadi
habis latihan sama aku, dia bilang kenapa facebooknya gak aku konfim-konfrim,
hehe knapa juga tadi ketemu pas latihan
gak bilang, dasar rempong. Lagi asyk-asyknya berfb’an ada sms masuk dan
ternyata dari temen ku yang barusan aku critain itu lo, yang fb’nya gak aku
konfrim-konfrim, haha merasa bersalah. Dan
lagi-lagi aku suruh konfrim fbnya dia,
oh ya namanya Dion. Ya udahlah ya, karena udah dua bulan juga ngantri
dipertemanan ku, dan karena aku juga gak enak hati jadilah aku setujui
pertemanan, dari fb yang bernic-name Dionisius Anggara Wiraja, puas??. Itu awal
pertemanan ku dengan Dion, sebenenarnya aku dan dion sudah saling tau, sejak
kecil malah. Yah walaupun sejak kecil aku tau, tapi aku dan Dion gak pernah
ngobrol, gak pernah main bareng. Dan setelah aku kenal Dion, ternyata Dion itu asyk dan gila, tapi tetep
gak bisa ngalahin kegilaan ku. Kalau cuma tau aja pasti pada ngira Dion itu cool tapi kalau udah kenal,
bakalan tau juga sih kalau Dion itu emang cool…..LLii..(baca kuli) tepatnya,
hehe. Aku dan Dion jadi lebih dekat, jadi sering main, ngobrol bareng.
Aku hanya menganggap kedekatan ku selama
ini dengan Dion hanya sekedar teman, just best friends, nothing special. Tapi
aku salah, dua bulan aku sering cerita tentang keadaan hati ku yang sedang
sakit, ternyata dua bulan itu juga aku menyakiti hatinya. Jujur memang aku gak
peka, tapi saat Dion mulai men”status’’kan kekecewaannya, aku baru sadar, dan
bukanya trus ke”PD”an tapi aku trus langsung minta penjelasanya, dan yah..aku
dapat pengakuan itu darinya, sekaligus permintaanya untuk melanjutkan hubungan
kita yang dari teman biasa menjadi teman dekat. Kaget …itu yang aku rasain, gak
nyangka Dion bakal ngomong ini semua, dan salah atau bener, ada sedikit
perasaan kecewa ku pada Dion. Aku gak bisa untuk jadi teman dekatnya, karena aku
gak mau memberikan harapan palsu,” lebih baik aku menolak orang yang menyayangi
ku, daripada aku menerima orang yang menyayangi ku dengan keadaan hati ku yang
masih sakit dan belum siap, aku lebih memilih menyembuhkan hati ku baru
menerimanya, karena aku gak ingin menyakiti orang itu, dan menyembuhkan hati bukan hanya memerlukan waktu yang singkat tapi sebaliknya, dan saat
hati ku sudah sembuh dan siap, tapi orang itu sudah menemukan hati lain, itu
adalah konsekuensi dari apa yang aku pilih”, itu alasan kenapa aku gak bisa jadi teman dekat Dion,
dan Dion menunjukan bahwa Dion menerimanya. Tanpa sepengetahuan Dion, sebenernya
bukan cuma itu alasan ku, tapi ada satu alasan yang gak bisa aku katakana
kepada Dion, yaitu aku gak mau menyakiti
lebih dari dua hati. Cukup satu hati ku
yang sakit karena mengecewakan Dion, dan satu hati Dion, karena aku gak bisa
menjadi teman dekatnya. Bukannya satu hati lagi, hati Anda, adik ku yang
ternyata memiliki rasa terhadap Dion.
Suprot da usaha ku gak pernah padam untuk Anda bisa dekat dengan Dion. Tapi yang terjadi aku dan Dion malah semakin
dekat, sekaligus sakit hati ku yang mulai sembuh, oh..God. Apapun
yang aku lakuin seakan-akan gak
pernah benar, selalu aku merasa salah untuk Dion, dan selalau aku merasa salah
untuk Anda. Dan hidup adalah pilihan, aku lebih memilih
munafik daripada egois, munafik.. karena aku gak bisa bilang sama Dion bahwa, ternyata
setelah enam bulan ini aku mulai merasa apa yang Dion rasakan,huhftt..
sekaligus aku gak memilih egois, karena aku gak mau menyakiti Anda, yang lebih
aku sayangi daripada Dion.
Akhirnya Anda mencium sesuatu yang gak beres antara aku dan Dion, dan Anda
ingin berbicara dengan aku dan Dion, sumpah deg-degan banget. Aku berusaha
untuk menenangka Anda, Dion’pun aku
minta untuk membantu ku menenangkan Anda
yang dari tadi gak berhenti menangis, ya Tuhan gak enak banget rasanya. Parah…,
aku kira Dion bakal bisa aku ajak sekongkol untuk gak membicarakan apa yang
terjadi antara kita, walaupun memang gak terjadi apa-apa, tapi aku gak mau
kalau sampai Dion ngomong bahwa Dion sempat meminta ku untuk menjadi teman
dekat Dion, aku g mau nyakitin Anda. Sebaliknya
Dion menceritakan semua apa yang
dirasakan terhadap ku, tambahlah anda menangis.
Namun akhirnya aku dan Dion bisa menenagkanya, sekaligus Dion ngomong
sama anda bahwa Dion ingin focus dengan pekerjaanya.
Semuanya berjalan dengan perasaan ku yang gak bisa tenang, aku butuh
setatus yang jelas dengan Dion, aku gak mau terus-terusan diberi harapan palsu,
aku gak bisa terus-terusan membohongi Anda yang walaupun sekarang sudah bahagia
dengan pacarnya. Setelah aku berdoa untuk menenagkan dan mempersiapkan hati ku,
akupun memberanikan diri bertanya pada Dion tentang status kedekatan kita yang
sudah satu tahun lebih ini. “menurut mu, aku ini apa buat kamu?”, “kamu itu
soulmate ku Melody, lebih dari teman, lebih dari pacar, lebih dari saudara, dan
selamanya akan menjadi soulmate ku”. Soulmate… itu jawaban dari semua yang aku
rasain selama ini, selama ini aku terlelap karna menangis dan selama ini aku
terbangun karena memikirkanya. Kecewa?? Tidak, karena aku soulmatenya, yang kapanpun
Dion datang aku selalau ada, baik saat Dion senang maupun sedih, yang mendengarkan saat Dion menangis
dan juga tertawa, yang selalau ada saat Dion membutuhkan ku atau tidak
membutuhkanku, dan yang selalu berdoa untuk yang terbaik untuk Dion. Lega….